Friday 6 June 2014

Pengungkapan Rahasia Alquran dan Hadis pada Masa Modern



Nabi saw. tidak saja melukiskan secara tepat peristiwa dan kondisi akhir zaman, namun pula menunjukkan pengetahuan luar biasa tentang kenyataan ilmiah yang baru terungkap pada masa modern ini. Nabi bersabda: Aku diutus dengan membawa pesan singkat tapi kaya makna. Dengan menguji hadis-hadis Nabi, makna yang kaya itu kini tengah diungkap oleh kaum muslim maupun nonmuslim.

Ilmu pengetahuan memang tidak dimaksudkan menjadi penentu keimanan seseorang, karena muslim mempercayai semua kandungan Alquran dan hadis, tanpa peduli dengan apa komentar para ilmuwan. Namun demikian, para peneliti modern menemukan banyak sekali kenyataan ilmiah yang tak diketahui sebelumnya tetapi justru telah disinggung oleh Nabi Muhammad saw. dan disebutkan dalam Alquran dan hadis pada empat belas abad yang lalu.

Kenyataan-kenyataan ilmiah itu tidak diuraikan oleh Nabi saw. kepada umat pada masa beliau karena dua alasan. Pertama, mereka tak akan memahaminya. Kedua, Nabi saw. tidak menjelaskan makna ayat-ayat
atau hadis-hadis itu sehingga bisa menjadi bukti untuk masa-masa selanjutnya ketika para ilmuwan mampu menggali dan membuktikan petunjuk-petunjuk di dalamnya. Penjelasan terhadap ayat dan hadis tersebut diserahkan kepada generasi selanjutnya agar mereka dapat mengakui keagungan Nabi saw. dan pengetahuan menakjubkan yang Allah karuniakan kepadanya dalam bentuk Alquran dan hadis. Ketika para peneliti nonmuslim melakukan “penemuan” dengan perangkat pengetahuan ilmiah dan teknologi maju, itu merupakan bukti yang sangat kuat atas kebenaran Alquran dan hadis, yang telah menyinggungnya pada belasan abad sebelum kenyataan semacam itu berhasil diketahui.

Jika kenyataan ilmiah itu ditemukan oleh orang-orang Islam, orang mungkin akan berspekulasi bahwa penemuan tersebut cumalah upaya menyokong keyakinan mereka sendiri. Namun, ternyata orang-orang nonmuslim membenarkan fakta-fakta ilmiah itu tanpa tekanan siapa pun, dengan membuktikan kenyataan yang telah disebutkan oleh Nabi saw. 1400 tahun yang silam. Melalui penelitian mereka sendiri, Allah membimbing orang-orang nonmuslim untuk menyadari bahwa Nabi saw. telah berkata benar ketika menyebutkan fakta-fakta ilmiah itu, dan diharapkan mereka berkesimpulan bahwa beliau juga berkata benar ketika menyampaikan risalah Islam.

Banyak hal telah ditemukan, dan masih banyak lagi yang akan ditemukan. Nabi saw. telah mengetahui kenyataan ilmiah di bumi maupun di angkasa luar.Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? (Q 41:53)

Ayat tersebut tidak berbunyi, “Kami sedang memperlihatkan kepada mereka,” tetapi “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk,” yaitu di langit atau angkasa. Tanda-tanda (âyât) tersebut bukanlah peraturan atau putusan hukum yang didasarkan pada contoh historis. Tanda-tanda itu adalah penemuan fakta ilmiah. Allah berfirman, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk.”

Penemuan di bumi memang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Akan tetapi, seseorang yang hidup 1400 tahun yang lalu mustahil dapat melakukan penemuan yang hanya mungkin dilakukan melalui eksplorasi antariksa. Para ulama Islam yang membaca ayat tersebut pada masa lalu juga mempertanyakan fakta ilmiah apa yang akan Allah tunjukkan di horison. Nabi saw. tidak menjelaskan beberapa aspek Alquran dan hadis, tetapi membiarkan aspek-aspek tersebut diungkapkan oleh generasi selanjutnya. Itulah sebabnya, hingga saat ini, banyak hal dalam Alquran yang sedang diteliti oleh para ilmuwan, yang sampai kini belum bisa sepenuhnya dipahami.

Nabi saw. mengajari masing-masing sahabatnya hal-hal tertentu. Oleh karena itu, para penghimpun hadis, seperti al-Bukhârî, harus mencari hadis dari mana-mana, karena tak seorang pun sahabat yang tahu semua hal; setiap sahabat hanya mengetahui hal-hal tertentu. Ini menunjukkan bahwa sebuah pengetahuan hanya diberikan kepada mereka yang mampu memahaminya, sejauh yang bisa ditampung oleh akal mereka. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Q 2:286).

Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya. Nabi saw. mengetahui kemampuan masing-masing sahabatnya dan menularkan pengetahuan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Abû Hurayrah dikenal selaku sahabat yang telah meriwayatkan lebih dari 4000 hadis. Ia pernah berkata: Aku mengingat dua jenis ilmu yang diajarkan Nabi saw. kepadaku. Salah satunya aku ajarkan kepada setiap orang, sedangkan yang lainnya, jika aku sebarkan, pasti tenggorokanku akan dipotong.
Ini bukti bahwa beberapa ulama memandang ilmu seperti itu sebagai karunia yang diberikan Allah melalui Nabi saw. kepada Abû Hurayrah—seolah-olah ilmu itu dituangkan ke dalam hatinya. Abû Hurayrah mengatakan hal tersebut pada masanya, bukan pada masa kita sekarang, ketika ia masih hidup bersama para sahabat Nabi lainnya. Ia tidak mengungkapkan salah satu jenis ilmu yang diajarkan Nabi kepadanya, karena orang kebanyakan tidak cukup mampu memahami ilmu tersebut.

Ilmu apa yang tidak disingkapkan oleh Abû Hurayrah? Banyak hal dalam Alquran yang tidak dipahami sepenuhnya hingga saat ini. Bahkan, para ilmuwan modern menyatakan bahwa Alquran mengandung banyak rahasia, dan rahasia tersebut merupakan salah satu aspek kemukjizatan Alquran (i‘jâz al-Qur’ân). Rahasia-rahasia tersebut tidak dijelaskan kepada para sahabat sekalipun, karena mereka tak sanggup memahaminya. Nabi saw. bersabda: Semoga Allah mencerahkan wajah hamba-Nya yang mendengarkan ucapanku kemudian mengingatnya, menjaganya, dan menyampaikannya kepada orang lain

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com